Zat Aditif dan Jenis - Jenis Zat Aditif
17:12 Susilo tri atmojo No comments
Setiap hari kita memerlukan makanan untuk mendapatkan energi (karbohidrat dan lemak) dan untuk pertumbuhan sel-sel baru, menggantikan sel-sel yang rusak (protein). Selain itu, kita juga memerlukan makanan sebagai sumber zat penunjang dan pengatur proses dalam tubuh, yaitu vitamin, mineral, dan air.
Sehat tidaknya suatu makanan tidak bergantung pada ukuran, bentuk, warna, kelezatan, aroma, atau kesegarannya, tetapi bergantung pada kandungan zat yang diperlukan oleh tubuh. Suatu makanan dikatakan sehat apabila mengandung satu macam atau lebih zat yang diperlukan oleh tubuh. Setiap hari, kita perlu mengonsumsi makanan yang beragam agar semua jenis zat yang diperlukan oleh tubuh terpenuhi. Hal ini dikarenakan belum tentu satu jenis makanan mengandung semua jenis zat yang diperlukan oleh tubuh setiap hari. Supaya orang tertarik untuk memakan suatu makanan, seringkali kita perlu menambahkan bahan-bahan tambahan ke dalam makanan yang kita olah. Bisa kita perkirakan bahwa seseorang tentu tidak akan punya selera untuk memakan sayur sop yang tidak digarami atau bubur kacang hijau yang tidak memakai gula. Dalam hal ini, garam dan gula termasuk bahan tambahan. Keduanya termasuk jenis zat aditif makanan. Zat aditif bukan hanya garam dan gula saja, tetapi masih banyak bahan-bahan kimia lain. Zat aditif makanan ditambahkan dan dicampurkan pada waktu pengolahan makanan untuk memperbaiki tampilan makanan, meningkatkan cita rasa, memperkaya kandungan gizi, menjaga makanan agar tidak cepat busuk, dan lain sebagainya. Bahan yang tergolong ke dalam zat aditif makanan harus dapat:
1. memperbaiki kualitas atau gizi makanan;
2. membuat makanan tampak lebih menarik;
3. meningkatkan cita rasa makanan; dan
4. membuat makanan menjadi lebih tahan lama atau tidak cepat basi dan busuk
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.
Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping misalnya: gatal-gatal, dan kanker.
Macam-macam Zat Aditif
- Zat Pewarna
Adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan tersebut lebih menarik.
Contoh pewarna alami: Contoh pewarna sintetik:
a. Anato (orange) a. Biru berlian (biru)
b. Karamel (cokelat hitam) b. Coklat HT (coklat)
c. Beta karoten (kuning) c. Eritrosit (merah)
d. Klorofil (hijau) d. Hijau FCF (hijau)
- Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa
Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma makanan.
- Penyedap rasa dan aroma (flavour)
Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan ester.
Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa nanas), isobutil propionat (rasa rum) Penguat rasa (flavour echancer)
Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenak dengan nama vetsin.
- Zat pemanis buatan
Bahan ini tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin (kemanisannya 500x gula), dulsin (kemanisannya 250x gula), dan natrium siklamat (kemanisannya 50x gula) dan serbitol.
- Pengawet
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Contoh bahan pengawet dan penggunaannya:
a. Asam benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat, untuk minuman ringan, kecap, acar ketimun dalam botol dan caos.
b. Natrium nitrat (NaNo3), untuk daging olahan dan keju.
c. Natrium nitrit (Na No2), untuk daging olahan, daging awetan dan kornet kalangan.
d. Asam propionate, untuk roti dan sediaan keju olahan.
5. Anti oksidan
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi.
Contoh:
a. Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium), digunakan pada daging olahan, kaldu, dan buah kalangan.
b. Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan minyak makanan
c. Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin dan mentega.
6. Pengemulsi, pemantap, dan pengental
Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang homogen pada makanan.
Contoh: agar-agar, gelatin, dan gom arab
7. Pemutih dan pematang tepung
Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan.
Contoh: Asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat
8. Pengatur keasaman
Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat
9. Anti kempal
Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam meja)
10. Pengeras
Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contoh: aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukonat (pada buah kalangan)
11. Sekuestran
Adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Contoh: asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim), kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA
12. Penambah gizi
Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk memperbaiki gizi makanan.
Contohnya: Asam askorbat, feri fosfat, vitamin A, dan vitamin D
A. ZAT ADIKTIF DAN DAMPAK PENGGUNAANYA
ZAT ADIKTIF
Zat adiktif adalah zat-zat kimia yang dapat
menimbulkan kecanduan atau ketagihan (adiksi) pada pemakainya. Berikut ini
merupakan jenis-jenis zat adiktif yaitu :
A. Narkoba
Macam-macam narkoba antara lain
:
1. Candu/Opium
Candu disebut juga opium bersal dari tumbuhan
Papaver somniverum. Candu digunakan untuk menghasilkan morfin,
heroin dan kafein.
2. Coca
Coca berasal jenis tumbuhan yaitu
Erythroxylum coca / lomarch yang daunnya dikeringkan
kemudian diolah. Hasilnya, berupa serbuk putih yang tidak berbau yang disebut
kokain dan digunakan dengan cara dihisap.
3. Ganja
Ganja dihasilkan dari tanaman Cannabis sativa yang
dikeringkan dan memberikan efek menimbulkan situasi seperti bermimpi dan
memberikan perasaan nyaman dan gembira. Efek samping pemakaian ganja yaitu
bicara tidak karuan, daya komunikasi dan mobilitas menurun, gejala rasa takut,
malas dan pusing.
B. Minuman Keras
Minuman keras mengandung alkohol yang disebut
ethanol. Alkohol murni berupa zat cair, tidak berwarna, dan baunya segar.
Alkohol dapat dihasilkan dari proses peragian madu, gula, sari buah atau
umbi-umbian. Pengaruh peningkatan kadar alkohol dalam darah akan menyebabkan
orang mabuk, tetapi setelah mengalami penurunan orang tersebut menjadi depresi.
Minuman keras dikelompokkan menjadi:
1. Golongan A
Minuman keras dengan kadar alkohol 1-5%. Contoh :
bir.
2. Golongan B
Minuman keras dengan kadar alkohol 5-20%. Contoh :
anggur dan wiski.
3. Golongan C
Minuman keras dengan kadar alkohol 20-55%. Contoh :
arak, brandy, dan wine
C. Zat Adiktif Lain
1. Inhalasin
Berasal dari larutan-larutan yang mudah menguap
seperti cat semprot, hairspray, lem, dan pengharum ruangan. Dapat pula berasal
dari gas seperti gas nitrous oksida (gas ketawa) dan zat anestesi (pembius)
contohnya: eter dan kloroform. Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan
pusing yang tidak tertahankan hingga pingsan.
2. Nikotin
Nikotin terkandung dalam tembakau yang kemudian
dibuat menjadi rokok. Rokok dapat menyebabkan penyakit bronkitis, emfisema,
infeksi tenggorokan, dan noda nikotin pada gigi. Berikut ini beberapa zat kimia
berbahaya bagi tubuh yang terkandung didalam rokok :
3. Kafein
Kafein terkandung dalam teh atau kopi dalam kadar
yang rendah. Kafein berkhasiat menstimulasi susunan syaraf pusat dengan efek
menghilangkan rasa lapar, letih, dan mengantuk. Konsumsi yang berlebihan dapat
menyebabkan kecanduan, gagal ginjal dan jantung berkerja melampaui batas karena
selalu dipicu.
PSIKOTROPIKA
Psikotropika adalah zat atau obat yang dapat
mempengaruhi aktivitas mental dan perilaku biasa yang digunakan untuk mengatasi
berbagai gangguan kejiwaan. Psikotropika berpotensi menyebabkan sindrom
ketergantungan (adiksi). Psikotropika digolongkan menjadi empat,
yaitu:
1. Golongan I
Mempunyai potensi sangat kuat dalam menyebabkan
ketergantungan dan dinyatakan sebagai bahan terlarang. Contoh :
ekstasi.
2. Golongan II
Mempunyai potensi yang kuat dalam menyebabkan
ketergantungan. Contoh : fleksiklidine (PCP).
3. Golongan III
Mempunyai potensi sedang dalam menyebabkan sindrom
ketergantungan. Contoh : flunitra-zepam, megadon, dan
rophinol.
4. Golongan IV
Mempunyai potensi ringan dalam menyebabkan sindrom
ketergantungan. Contoh : alprazoma (xanax), bromazepam (lexotan), diazepam
(valium), estazolam (esilgan), dan frisium.
Berikut ini merupakan jenis-jenis psikotropika
:
Stimulan (obat
perangsang)
Stimulan merupakan golongan obat-obatan yang sangat
efektif dalam memberikan rangsangan terhadap otak dan sistem saraf. Contoh
stimulan:
Amfetamin (Ekstasi)
Obat ini digunakan untuk memberikan efek gembira
(euforia), menghilangkan rasa letih, lapar dan kantuk, meningkatkan daya tahan
dan kewaspadaan serta sebagai doping untuk meningkatkan prestasi diatas
kemampuan normal. Pemakaian berlebihan mengakibatkan halusinasi, kekacauan
pikiran, perilaku ganas, serangan jantung dan stroke.
Barbital
Barbital merupakan sejenis obat penenang yang
digunakan untuk membantu segera tidur, mengahalau kecemasan, ketegangan dan
frustrasi. Pemakaian berlebihan apalagi jika dicampur alkohol akan mengakibatkan
koma bahkan kematian.
Depresan
Depresan merupakan golongan obat-obatan yang dapat
mengakibatkan turunnya tingkat kesadaran karena memperlambat aktivitas sistem
saraf pusat sehingga disebut juga obat penenang. Contoh
depresan:
Morfin
Morfin dihasilkan dari getah tumbuhan Papaver
somniferum, berguna untuk menghilangkan/mengurangi rasa sakit, memberikan
perasaan nyaman atau gembira, dan mengurangi perasaan cemas atau
gelisah.
Halusinogen
Halusinogen merupakan golongan obat-obatan yang
menyebabkan timbulnya halusinasi (khayalan). Contoh :
Kokain
Kokain merupakan sejenis obat perangsang yang lebih
kuat daripada amfetamin, obat ini dihasilkan dari daun koka (Erythroxylon
coca). Efek samping dari pemakaian obat ini yaitu memicu jantung ,
menghambat perasaan lapar, meningkatkan tekanan darah, menurunkan kebutuhan
tidur dan menurunkan perasaan letih. Pemakaian berlebihan mengakibatkan
halusinasi, kerusakan selaput lendir hidung atau tenggorokan, kerusakan urat
saraf, perasaan gugup, perasaan takut dan perilaku ganas. Dalam dunia medis,
kokain digunakan untuk anestesi (pembiusan) lokal.
LCD (Lysergic Acid
Diethylamid)
LCD merupakan sejenis obat-obatan yang menyebabkan
timbulnya halusinasi (khayalan). Digunakan untuk mengobati sakit kepala
(migrain) dan mengurangi pendarahan setelah melahirkan. Efek samping dari
pemakaian obat ini mengakibatkan penyakit ayan, gila, kanker darah dan
membangkitkan kecenderungan bunuh diri.
Itulah
pembahasan mengenai Pengertian dan Contoh Zat
Adiktif dan Psikotropika yang tentunya amat berbahaya bagi kesehatan tubuh
kita. Sebaiknya kalian menjauhi dan tidak pernah mencoba Zat aditif dan
Psikotropika yang telah diuraikan di atas demi masa depan kalian yang lebih
baik.